Perputaran waktu merupakan momentum untuk melakukan muhasabah atau intropeksi diri. Allah swt berfirman:
Muhasabah di lakukan dalam bentuk 3 bentuk:
1.Muhasabah Sebelum Berbuat
Di lakukan dengan memikirkan terlebih dahulu, apakah yang hendak di laksanakan itu sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya atau tidak. Bagi orang yang beriman, dia akan menyesuaikan diri saja dengan apa yang Allah kehendaki sebagaimana firman-Nya:
"Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila di kehendaki Allah, Tuhan semesta alam." (Q.S At Takwir: 29)
2.Muhasabah Saat Melaksanakan Sesuatu
Di lakukan dengan selalu mengontrol diri agar tidak menyimpang dari apa yang semestinya di kerjakan dan bagaimana melaksanakannya. Hal ini dapat mencegah kemungkaran terjadinya penyimpangan pada saat melaksanakan sesuatu atau menghentikannya sama sekali.
3.Muhasabah Setelah Melakukan Sesuatu
Dilakukan dengan maksud agar kita dapat menemukan kesalahan yang kita lakukan, lalu menyesali dengan tobat dan tidak melakukan-nya lagi pada masa-masa mendatang.
Bahaya yang akan timbul bila tidak muhasabah.
1.Menutup mata dari berbagai akibat.
Kesalahan dan dosa yang dilakukan manusia tentu ada akibatnya, baik di dunia maupun di akhirat. Manakala seseorang tidak melakukan muhasabah, dia akan menutup mata daru berbagai akibat perbuatan yang buruk, baik akibat yang menimpa diri dan keluarganya maupun akibat yang menimpa orang lain.
2.Larut dalam keadaan
Efek negatif berikut tidak melakukan muhasabah adalah seseorang akan larut dalam keadaan sehingga dia dikendalikan oleh keadaan bukan pengendali keadaan.
3.Mengandalkan ampunan Allah
Setiap orang yang berdosa memang mengharap ampunan dari Allah swt itu tanpa bertobat, sebab tidak mungkin seseorang bertobat yang sesungguhnya tanpa muhasabah, karena tobat itu harus disertai dengan menyadari kesalahan, menyesali dan tidak akan mengulanginya lagi.
4.Mudah melakukan dosa
Tidak melakukan muhasabah juga akan membuat seseorang mudah melakukan dosa dan menyepelekannya. Orang yang tidak mudah melakukan muhasabah bahakn tidak hanya mudah melakukan dosa tetapi dosan itu menjadi sikap dan kepribadiannya sehngga meskipun menurut pengakannya sudah bertobat dari dosa itu, tetap saja mengulang-ngulanginya lagi.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Di sini!